Dengan pendekatan psikologis, Maharddika membimbing peserta melalui berbagai sesi mulai dari permainan kerja sama, pembangunan konstruksi simbolis dari sedotan, hingga sesi puncak “release emosi” yang menguras air mata. Kegiatan ini membentuk kekompakan, membangkitkan semangat kolektif, serta menyadarkan para CASN bahwa mereka sedang memasuki babak baru sebagai pelayan publik.
Kepala Lapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan aktif jajarannya dalam kegiatan ini. “Kehadiran psikolog kami dalam kegiatan ini adalah bentuk komitmen Lapas Pemuda Madiun untuk mendukung pembentukan karakter dan mental yang kuat bagi para CASN. Ini adalah investasi penting untuk masa depan pemasyarakatan yang lebih humanis dan profesional,” ungkapnya.
Maharddika juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam menjalankan tugas pemasyarakatan yang penuh tantangan. “Momentum ini penting untuk membentuk kesadaran kolektif bahwa kalian bukan hanya lulus seleksi, tapi sedang memulai babak baru sebagai pelayan publik,” ujarnya penuh empati.
Kegiatan orientasi ini menjadi langkah awal penting dalam membentuk fondasi karakter dan mentalitas CASN Pemasyarakatan. Dengan pembekalan yang menyentuh aspek psikologis dan emosional, diharapkan peserta mampu menghadapi tantangan tugas ke depan dengan lebih siap dan matang. (Humas Lapas Pemuda Madiun)
0 Komentar