Program MBG Sebagai Wadah Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat

 

DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program MBG di Karawang

Kabupaten Karawang, Jawa Barat (16/11) – LINTASPERISTIWA.com

Program Makan Bergizi (MBG) kembali mendapat perhatian luas dari masyarakat setelah dilaksanakan sosialisasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Program ini dipandang sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi dan penguatan sosial di masyarakat.

Sosialisasi program MBG ini bertempat di GOR Sukamerta, Rawamerta pada Jumat, (14/11).

Acara sosialisasi yang dihadiri oleh DPR RI bersama perwaklian Badan Gizi Nasional itu diikuti oleh ratusan warga Rawamerta yang sudah menantikan program MBG,

Anggota Komisi IX DPR RI, Putih Sari, menegaskan bahwa MBG merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan gizi yang lebih baik.

Menurutnya, program ini bukan sekadar penyediaan makanan bergizi, tetapi membangun ekosistem manfaat yang menyeluruh bagi masyarakat.

“Program MBG bukan hanya soal memberikan makanan bergizi, tetapi membangun rantai manfaat yang menyeluruh. Perputaran bahan pangan lokal, lapangan kerja baru, dan nilai tambah ekonomi di tingkat komunitas menjadi bagian penting dari program ini,” ucap Putih Sari.

Lebih lanjut ia menekankan pentingnya menjaga kualitas pelaksanaan MBG, mulai dari bahan baku lokal, proses pengolahan yang higienis, hingga ketepatan waktu penyaluran makanan.

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama memastikan manfaat program ini benar-benar dirasakan secara luas. Menurutnya, keberhasilan MBG sangat ditentukan oleh keterlibatan semua pihak dalam pelaksanaannya.

Dukungan juga disampaikan oleh Teguh Suparngadi dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang menilai bahwa keberhasilan MBG bergantung pada perubahan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya gizi.

“Program MBG hanya berhasil jika pemahaman tentang gizi berubah menjadi tindakan. Setiap makanan bergizi yang diberikan adalah investasi masa depan bukan hanya untuk anak, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Kepala desa setempat, Ahmad Holidin, melihat program MBG sebagai peluang besar untuk memberdayakan desa.

Ia menilai bahwa ketika masyarakat dilibatkan dalam penyediaan bahan lokal, pengolahan, hingga distribusi makanan bergizi, maka dampaknya tidak hanya pada kesehatan anak, tetapi juga pada peningkatan ekonomi keluarga.

“Program MBG bukan hanya intervensi gizi, tetapi wadah untuk memberdayakan desa,” ujarnya.

Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran kolektif bahwa peningkatan kualitas gizi merupakan bagian penting dari pembangunan masyarakat.

Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. (RED).

 

Posting Komentar untuk "Program MBG Sebagai Wadah Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat"