Madiun, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun menggelar kegiatan bertajuk “WAYANGAN” (Wayahe Cadong lan Cangkrukan), sebagai bentuk pendekatan humanis antara petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini berlangsung di Blok Airlangga dan dihadiri oleh WBP serta sejumlah pejabat dan petugas Lapas, antara lain Kasi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik), Ka. KPLP, Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Adm. Kamtib), Kasubsi Registrasi, Kasubsi Bimkemaswat, Staf KPLP, Regu Pengamanan, serta Taruna Poltekip, Selasa (24/6).
Acara diawali dengan sarapan pagi bersama antara petugas dan WBP. Momen ini menjadi pembuka suasana yang hangat dan penuh keakraban, dilanjutkan dengan sesi “Sapa Warga Binaan”, di mana para pejabat menyapa langsung warga binaan untuk mendengarka
n keluhan, saran, serta masukan mereka secara langsung.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pembinaan bukan hanya serangkaian kegiatan formal, tapi juga tentang mendengarkan, memahami, dan merangkul WBP. Melalui WAYANGAN ini, kami hadir sebagai pendamping dalam proses perubahan mereka, bukan hanya sebagai petugas,” ujar Endik.
Sementara itu, Ka. KPLP, Septyawan Kuspriyo Pratomo menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua pihak dalam menciptakan suasana Lapas yang kondusif.
“Kegiatan WAYANGAN adalah wujud nyata pendekatan humanis. Kami ingin WBP merasa didengar dan dilibatkan. Ketika komunikasi dua arah terbangun dengan baik, maka keamanan dan ketertiban pun akan terjaga secara alami,” ungkapnya.
Dari sisi pengamanan, Kasi Adm. Kamtib, Hilman Hilmawan, menilai kegiatan ini sangat strategis untuk menciptakan stabilitas di dalam blok hunian.
“Dengan menjalin komunikasi langsung seperti ini, kita bisa mendeteksi potensi gangguan sejak dini. Aspirasi dari WBP tidak hanya ditampung, tapi juga dicari solusinya secara bersama-sama, sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua,” tegasnya.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. WAYANGAN adalah langkah positif dalam membangun komunikasi yang sehat dan terbuka antara petugas dan warga binaan. Ini adalah cerminan dari pendekatan pemasyarakatan modern yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan pembinaan yang berkelanjutan,” ungkap Wahyu.
Kegiatan WAYANGAN diikuti secara aktif oleh WBP Blok Airlangga, yang tampak antusias dan terbuka dalam menyampaikan berbagai hal kepada para petugas. Beberapa isu yang dibahas meliputi aspek pembinaan, kebersihan blok, serta kebutuhan sarana pendukung kegiatan pembinaan.
Seluruh keluhan dan masukan yang disampaikan oleh WBP dicatat dan ditindaklanjuti oleh jajaran terkait sebagai bentuk komitmen Lapas Pemuda Madiun dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.
Dengan kegiatan ini, Lapas Pemuda Madiun menegaskan komitmennya untuk terus membangun budaya pemasyarakatan yang humanis, partisipatif, dan solutif, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berintegritas. (Humas Lapas Pemuda Madiun)
0 Komentar