Didampingi oleh dua orang anaknya, Ibu Siti tetap bertekad untuk menjenguk putranya meskipun harus menggunakan kursi roda. Mengetahui kondisi tersebut, petugas Duta Layanan segera turun tangan. Dengan sigap dan penuh empati, mereka membantu proses pendaftaran dan mendorong langsung kursi roda yang digunakan Ibu Siti menuju ruang kunjungan.
"Tadi petugasnya sangat sopan, baik, dan menghargai saya. Mereka bantu saya dari awal sampai saya bisa ketemu
anak saya. Saya sangat terbantu, apalagi kondisi saya masih sakit," ujar Ibu Siti dengan mata berkaca-kaca.
Ia menambahkan bahwa ini merupakan kunjungan keduanya ke Lapas Pemuda Madiun. "Yang pertama waktu saya masih sehat. Tapi sekarang setelah kecelakaan, saya tidak menyangka pelayanan di sini tetap luar biasa. Bahkan lebih perhatian," tambahnya.
Aksi nyata Duta Layanan ini merupakan wujud komitmen Lapas Pemuda Madiun dalam memberikan pelayanan yang humanis, cepat, dan penuh kepedulian, tanpa memandang latar belakang atau kondisi pengunjung.
Kepala Lapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo, menyampaikan apresiasinya terhadap petugas Duta Layanan. "Kami tanamkan nilai ikhlas dalam setiap tugas. Apa pun kondisinya, keluarga WBP adalah bagian penting dari proses pembinaan. Melayani mereka dengan sepenuh hati adalah bentuk nyata penguatan pelayanan publik berbasis kemanusiaan," ujar Wahyu.
Dengan semangat ikhlas dalam melayani, Lapas Pemuda Madiun terus berupaya memberikan pelayanan terbaik, sebagai bagian dari reformasi birokrasi dan peningkatan kepercayaan publik terhadap institusi pemasyarakatan. (Humas Lapas Pemuda Madiun)
0 Komentar