PACITAN- Sebanyak 192 personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan untuk mengamankan kegiatan rontek malam minggu di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (16/3/2024) malam. Kegiatan ini merupakan tradisi turun-temurun di Pacitan yang dilakukan oleh para pemuda menjelang bulan Ramadhan.
Apel gelar pasukan pengamanan "Rontek Gugah Sahur" dipimpin oleh Kabagops Polres Pacitan AKP Sukinto Herman di Kantor Satpol PP Kabupaten Pacitan. Apel tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan dari berbagai instansi terkait, seperti Kodim 0801 Pacitan, Lanal Pacitan, Satpol PP, Dishub, dan Hubdat.
"Kegiatan rontek ini merupakan tradisi turun-temurun yang perlu dilestarikan. Namun, kami juga perlu melakukan pengamanan agar kegiatan ini berjalan dengan aman dan tertib," kata AKP Sukinto Herman dalam sambutannya.
Personel gabungan dibagi menjadi beberapa tim dan ditempatkan di 14 titik lokasi yang rawan terjadi keributan. Tim patroli juga disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan antar kelompok rontek.
Pada malam itu, dua kelompok rontek dari Sirnoboyo dan Arjowinangun sempat merangsak masuk menuju alun-alun yang merupakan area terlarang untuk kegiatan rontek. Namun, setelah negosiasi dengan perwakilan kedua kelompok, akhirnya mereka sepakat untuk menjaga keamanan selama kegiatan berlangsung.
Kapolsek Pacitan dan Danramil Pacitan memberikan kesempatan kepada kedua kelompok rontek untuk melakukan kegiatan rontek dengan durasi waktu yang berbeda. Kelompok rontek dari Sirnoboyo diizinkan untuk melakukan rontek pada pukul 02.00 WIB, sedangkan kelompok rontek dari Arjowinangun pada pukul 02.30 WIB.
Strategi ini diambil untuk menghindari pertemuan antar kedua kelompok rontek yang diketahui selama bulan Ramadhan kerap terjadi bentrokan.
AKP Sukinto Herman mengatakan bahwa penempatan personel pada masing-masing titik telah diantisipasi dengan melihat dinamika situasi keamanan. "Kami berharap kegiatan rontek malam minggu ini dapat berjalan dengan aman dan tertib tanpa adanya gangguan keamanan," ujarnya.
Upaya Pencegahan Bentrokan
Selain pengamanan ketat dari personel gabungan, upaya pencegahan bentrokan antar kelompok rontek juga dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
•Pertemuan dengan perwakilan kelompok rontek
Sebelum kegiatan rontek dimulai, aparat kepolisian dan TNI melakukan pertemuan dengan perwakilan dari setiap kelompok rontek untuk memberikan imbauan agar menjaga keamanan dan ketertiban.
•Pembentukan tim mediasi
Tim mediasi dibentuk untuk menjembatani komunikasi antar kelompok rontek jika terjadi perselisihan.
•Penyampaian pesan kamtibmas melalui media sosial
Pesan-pesan kamtibmas tentang pentingnya menjaga keamanan dan toleransi selama bulan Ramadhan disebarluaskan melalui media sosial.
Dengan berbagai upaya pencegahan yang dilakukan, diharapkan kegiatan rontek malam minggu di Pacitan dapat berjalan dengan aman dan tertib tanpa adanya gangguan keamanan.
Dampak Positif Rontek
Meskipun kegiatan rontek sering diidentikkan dengan keributan dan bentrokan, namun tradisi ini juga memiliki dampak positif, antara lain mempererat tali persaudaraan antar pemuda. Kegiatan rontek menjadi ajang bagi para pemuda untuk berkumpul dan bersilaturahmi.
Selanjutnya, rontek juga untuk Melestarikan tradisi budaya. Rontek merupakan tradisi turun-temurun yang perlu dilestarikan sebagai bagian dari budaya Pacitan.
Selain itu, dengan adanya rontek, ekonomi lokal bisa terangkat. Terlebih dirasakan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lokasi. (*)
0 Komentar